Thursday, May 28, 2009

Secret part 2

Masih ingat dengan cerita saya di Secret part 1? Sekarang saya telah menemukan jawabannya. Setelah menunggu selama 3 minggu, akhirnya dana tersebut dikembalikan ke rekening saya oleh pihak Bank. Alhamdulillah, Lega rasanya dan seolah tak percaya. Tapi aku bersyukur karena dana tersebut belum sempat di pakai oleh penipu itu.
Subhanallah, mungkin inilah rahasia Allah dibalik kejadian yang aku alami. Aku bersyukur dengan adanya kejadian ini. Ternyata Allah masih menyayangiku. Dengan adanya kejadian ini, aku semakin banyak berfikir bahwa banyak pelajaran yang bisa aku petik. Aku semakin banyak mengerti tentang arti hidup. Segala yang kita miliki di dunia pastilah bukan milik kita, semua itu hanya titipan dari Allah. Maka dari itu, rencana dana tersebut akan aku hibahkan kepada yang lebih membutuhkan, yaitu orang tua dan nenek saya, tidak lagi karena ingin membeli laptop semata.

Saturday, May 23, 2009

Secret

Saya yakin bahwa kita semua percaya bahwa Allah selalu punya rahasia dibalik setiap peristiwa. Kita juga meyakini bahwa ada maksud - maksud yang tidak dapat dipahami oleh akal kita mengapa Allah mempunyai maksud lain yang berbeda dengan setiap keinginan yang muncul dari dalam benak kita. Yup, saya mengalami peristiwa yang sampai hari ini aku sendiri tidak tahu apa maksud Allah dibaliknya. Mungkin bagi sebagian orang, uang sebanyak 3 juta tidak ada artinya. Namun bagiku uang ini sangat berarti, karena saya mengumpulkannya dari jerih payahku bekerja dari pagi sampai malem. Yach, gaji guru honorer tu berapa to? mana cukup buat hidup. Kalo aku ceritakan sebenarnya kejadiannya lucu banget, tapi dengan adanya kejadian ini semoga saya bisa mengambil hikmahnya.
Kejadiannya terjadi pada hari kamis, tanggal 7 mei 2009, tepat empat hari setelah nenekku meninggal. Belum lama kami berduka karena telah ditinggal oleh sang nenek untuk selama lamanya. Mungkin karena itulah pikiranku kosong, sehingga mudah dipengaruhi oleh orang lain. Kecanggihan teknologi saat ini memang telah mengundang banyak crimer. Begini ceritanya: Awalnya saya ditelpon oleh seorang tak dikenal, mengaku atas nama TELKOMSEL, tidak tahu kenapa saya langsung terpengaruh oleh segala ucapannya yang akan mentransfer uang ke rekeningku. Ketika dia menginstruksikan aku untuk mengetikkan nomor PIN, aku pun mengikutinya. Baru setelah satu menit kemudian dia menutup telponnya, aku tersadar kalo aku telah memberikan nomor PINku kepada orang lain, yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang nasabah bank. Tepatnya saya telah menjadi korban penipuan. Langsung seketika itu aku berlari menuju ATM terdekat untuk mengecek saldo tabungan saya. Yach, saya terlambat. Saldo yang telah berkurang 3 juta rupiah, tidak sesuai dengan saldo semula. Rencana menabung untuk membeli Laptop, kandas sudah. Aku segera melapor ke Bank Muamalat terdekat untuk mengembalikan dana saya karena dana tersebut masih ada di rekening penipu, belum ditarik tunai. Setelah saya mengumpulkan semua persyaratan, akhirnya pihak Bank menerima laporan saya dan meminta saya untuk menunggu hasil prosesnya.
Sampai sekarang, setelah 15 hari aku menunggu, belum ada kabar apapun dari pihak Bank. Gimana kelanjutannya aku pun tak tahu.
Begitulah ceritanya. Kalo dipikir-pikir memang lucu. Pada saat itu aku menyesal, tapi penyesalan pun tidak akan ada artinya. Mungkin Allah punya maksud lain di balik semua kejadian ini. Dan mungkin inilah yang terbaik buat aku. Kadang aku berfikir, kenapa Allah selalu memberikan cobaan yang begitu berat padaku? Karena mungkin Allah telah memilihku karena aku mampu melaluinya. Hidup banyak memberi kita pilihan, yang kadang rumit untuk dipecahkan. Namun dibaliknya, selalu ada jalan keluarnya. Asalkan kita ikhlas, Allah pasti akan tunjukkan jalan buat kita.
Ini sebagai pengalaman buatku. Jangan sampai hal ini terulang lagi ya pada kalian semua. Cukup aku saja yang mengalami. Dalam situasi apapun, jangan biarkan pikiran kita menjadi kosong, karena kita akan mudah untuk dipengaruhi oleh orang lain, sehingga kita tidak mampu berfikir secara jernih.

Blogger templates